- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Memahami Makna dan Signifikasi Puasa Asyura dalam Islam

Google Search Widget

Puasa Asyura merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Ibadah ini dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram dan memiliki sejarah yang kaya akan makna, terutama dalam kaitannya dengan dakwah Rasulullah saw kepada Ahlul Kitab, yaitu kaum yang telah mapan secara keagamaan.

Dalam diskursus Islam, bulan Muharram termasuk dalam Asyhurul Hurum (bulan-bulan yang dimuliakan) sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah 12 bulan, di antaranya empat bulan haram” (Surat at-Taubah: 36). Bulan Muharram termasuk di antara bulan yang dimuliakan tersebut.

Alasan bulan Muharram dimuliakan adalah karena terdapat hari Asyura di dalamnya. Pada hari Asyura, terjadi peristiwa penting seperti selamatnya Nabi Musa AS dari kejaran pasukan Fir’aun. Sebagai bentuk syukur, Nabi Musa AS dan umat Yahudi kemudian berpuasa setiap 10 Muharram.

Puasa Asyura juga dilakukan oleh umat Yahudi sebagai satu-satunya puasa dalam setahun. Hal ini mencerminkan keberkahan dan keistimewaan dari puasa tersebut. Dalil puasa Asyura banyak disebutkan dalam hadits-hadits Nabi, di antaranya hadits yang menjelaskan perintah puasa Asyura kepada umat Islam.

Sebelum Rasulullah saw bertemu dengan umat Yahudi yang sedang berpuasa Asyura di Madinah, puasa ini sudah dilakukan oleh penduduk Arab Jahiliyyah Kota Makkah. Hal ini menunjukkan adanya praktik puasa Asyura sebelum Islam.

Penjelasan para ulama tentang puasa Asyura mengungkapkan bahwa Nabi saw melakukan puasa ini sebagai salah satu metode dakwah kepada Ahlul Kitab. Dengan melakukan puasa Asyura, Nabi saw ingin menunjukkan kesamaan ajaran antara Islam dan agama sebelumnya yang dianut oleh Ahlul Kitab.

Melalui metode adaptif ini, Nabi Muhammad saw berhasil memperoleh dukungan dan kepercayaan dari berbagai kalangan, termasuk dari masyarakat Jahiliyyah dan Ahlul Kitab. Kesuksesan dakwah Nabi saw tercermin pada momen Haji Wada’ di mana ribuan Muslim hadir, meskipun sebelumnya mereka pernah menentang risalah Nabi Muhammad saw.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang makna dan signifikasi puasa Asyura dalam Islam, kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dalam menjalankan ibadah ini serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai umat Muslim.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

February 5

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?