Puasa Dawud adalah jenis puasa yang dilakukan dengan pola selang-seling, di mana seseorang berpuasa satu hari dan tidak berpuasa pada hari berikutnya. Menurut Dr. Wahbah az-Zuhaili, ulama sepakat bahwa puasa Dawud termasuk dalam kategori sunnah. Artinya, jika seseorang melaksanakannya, ia akan mendapat pahala, namun tidak akan mendapat dosa jika meninggalkannya.
Keutamaan Puasa Dawud
Puasa Dawud merupakan puasa sunnah yang sangat disukai oleh Allah. Rasulullah Muhammad ﷺ menyebutkan bahwa puasa dan shalat yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa dan shalat seperti yang dilakukan oleh Nabi Dawud. Selain itu, puasa Dawud juga mencerminkan kasih sayang Islam pada umatnya, di mana agama ini tidak ingin membebani umatnya dengan ibadah yang berlebihan.
Panduan Pelaksanaan Puasa Dawud
Puasa Dawud memiliki waktu pelaksanaan yang sama dengan puasa pada umumnya, yaitu dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selama berpuasa, seseorang perlu menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Puasa Dawud dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari-hari tertentu yang diharamkan untuk berpuasa.
Lafal Niat Puasa Dawud
Niat puasa Dawud sebaiknya dilakukan pada malam hari, sejak terbenam matahari hingga terbit fajar. Lafal niat yang bisa digunakan adalah “Nawaitu shauma dâwuda lillahi ta’âlâ.” Namun, bagi yang lupa niat pada malam hari, masih bisa berniat di siang harinya sebelum tergelincir matahari dengan lafal niat “Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati dâwuda lillâhi ta‘âlâ.”
Dalam menjalankan puasa Dawud, penting untuk konsisten dan memperhatikan panduan serta niat yang benar. Semoga dengan melaksanakan puasa ini, kita mendapatkan keberkahan dan kecintaan Allah SWT.