Bulan Dzulhijah merupakan bulan yang sangat dimuliakan dalam agama Islam. Salah satu ibadah yang wajib dilakukan selama bulan ini adalah ibadah haji, yang merupakan rukun Islam kelima. Selain itu, terdapat juga anjuran untuk memperbanyak amalan-amalan baik selama 10 hari awal Dzulhijah.
Pada hadits yang disampaikan oleh Syekh Abdul Hamid Al-Makki, disebutkan bahwa 10 hari awal Dzulhijah merupakan hari-hari yang sangat utama di sisi Allah. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memperbanyak bacaan tahlil, takbir, dzikir kepada Allah, dan berpuasa selama periode tersebut.
Meskipun amalan-amalan tersebut mungkin sudah sering dilakukan umat Islam, namun Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam menegaskan bahwa pahala dari amalan tersebut akan berbeda jika dilakukan pada 10 hari awal Dzulhijah. Bahkan, pahalanya bisa dilipatgandakan hingga 700 kali lipat.
Salah satu dzikir yang dianjurkan adalah membaca kalimat tahlil dengan redaksi tertentu seperti yang disampaikan dalam hadits. Dzikir ini, apabila dibaca sebanyak 10 kali setiap hari selama 10 hari awal Dzulhijah, dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu dan yang akan datang.
Selain itu, pada tanggal 9 Dzulhijah kecuali hari kurban, doa-doa umat Islam tidak akan ditolak. Hal ini menunjukkan keutamaan dari hari tersebut, terutama pada hari Arafah yang dianggap sebagai salah satu hari paling utama di sisi Allah.
Dengan memanfaatkan momentum sakral ini, umat Islam disarankan untuk memaksimalkan ibadah dan kebaikan selama bulan Dzulhijah. Waktu-waktu mulia seperti ini hanya datang sekali dalam setahun, sehingga penting untuk dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meraih pahala yang berlipat ganda dari Allah.