Dalam dunia bisnis online, program warung cashback menjadi salah satu strategi promosi yang populer digunakan oleh platform e-commerce. Namun, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara program warung cashback yang diterapkan oleh dua platform berbeda, yaitu Bukalapak dan Warung Cashback Dot Com.
Warung Cashback Bukalapak
Program warung cashback Bukalapak merupakan sebuah promo yang melibatkan tiga pihak, yaitu Mitra Bukalapak, Pelapak, dan Konsumen Bukalapak. Mitra Bukalapak memiliki akses untuk mendapatkan barang dengan harga grosir yang lebih murah melalui platform ini. Sementara Pelapak, yang juga berperan sebagai toko grosir atau dropshipper, harus mengurus sendiri proses penjualan baik secara online maupun offline.
Konsumen Bukalapak merupakan pihak yang berbelanja dan akan mendapatkan cashback sebagai reward dari promo yang diikuti. Cashback ini tidak bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai, namun dapat digunakan untuk belanja kembali di platform Bukalapak. Proses belanja konsumen bersifat riil dan barang yang dibeli dapat diterima secara langsung.
Warung Cashback Dot Com
Di sisi lain, Warung Cashback Dot Com menawarkan program yang berbeda. Mereka menggunakan model jual beli berbalut cashback dengan praktik money game yang kontroversial. Para anggota diberikan produk dengan harga diskon 10% dari nilai asli setelah menyetor modal tertentu. Uang yang seharusnya menjadi modal mereka sebagian besar digunakan untuk membalas anggota lain dalam pola MLM-nya.
Praktik ini dianggap sebagai bentuk jual beli yang tidak sesuai prinsip syariah karena melibatkan unsur tipu-daya dan riba nasiah. Uang yang dibagikan kepada konsumen sebenarnya berasal dari modal anggota baru yang direkrut, menjadi keuntungan bagi PT MBS selaku perusahaan di balik Warung Cashback Dot Com.
Dengan demikian, perbandingan antara program warung cashback Bukalapak dan Warung Cashback Dot Com menunjukkan perbedaan yang mencolok dalam prinsip dan mekanisme transaksi yang diterapkan. Penting bagi konsumen untuk memahami dengan jelas program cashback yang diikuti agar tidak terjerumus dalam praktik bisnis yang meragukan.