Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bantuan dan kerja sama dengan sesamanya. Dalam kehidupan sehari-hari, terlihat betapa pentingnya kolaborasi untuk memenuhi kebutuhan bersama. Sebuah contoh sederhana adalah ketika masyarakat bergotong royong untuk membeli pipa air guna mengalirkan air ke rumah-rumah mereka.
Namun, masalah muncul ketika teknologi baru diperkenalkan dan orang-orang beralih ke jalur baru tanpa memperhatikan aset lama yang dibangun bersama. Kadang-kadang, tindakan penguasaan aset lama secara sepihak terjadi, yang seharusnya diselesaikan secara adil menurut prinsip fiqih.
Dalam konteks ini, penting untuk menghargai kontribusi setiap pihak dalam membangun dan memelihara aset bersama. Jika terpaksa ada salah satu pihak yang mengambil alih aset, maka kewajiban bagi mereka adalah memberikan ganti rugi yang adil kepada semua peserta yang terlibat.
Tindakan mengakuisisi aset tanpa izin atau tanpa prosedur yang benar dapat dianggap sebagai tindakan melanggar hak orang lain. Oleh karena itu, penting bagi pihak yang mengambil alih aset untuk memberikan kompensasi yang sesuai kepada pihak lain yang terdampak.
Dalam kaitannya dengan hukum Islam, proses akuisisi aset bersama diatur dengan jelas dan diwajibkan, terutama menurut mazhab Syafi’i. Akad syuf’ah adalah langkah yang harus dilakukan untuk memastikan penguasaan aset dilakukan secara adil dan tidak menimbulkan konflik di kemudian hari.
Penting untuk diingat bahwa setiap tindakan akuisisi harus memperhitungkan keadilan dan tanggung jawab sosial terhadap seluruh pihak yang terlibat. Hal ini juga berlaku dalam situasi di luar konteks aset saluran air, seperti kasus kepemilikan bersama barang atau proyek bersama lainnya.
Dengan memahami prinsip-prinsip ini, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari praktek-praktek yang merugikan dan menjaga kerjasama serta keadilan dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan ekonomi. Pengetahuan akan hukum-hukum syariah dan tanggung jawab sosial merupakan pondasi penting dalam menjaga ketertiban dan kesejahteraan bersama.