Kemajuan teknologi telah membawa dampak besar dalam cara manusia memperoleh ilmu, terutama dalam hal agama. Fenomena belajar agama secara daring melalui berbagai platform media sosial telah menjadi tren di kalangan generasi milenial. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua sosok ustaz yang muncul di media sosial memiliki kecakapan yang memadai dalam bidang ilmu agama. Beberapa di antara mereka bahkan menimbulkan kontroversi dengan menyampaikan ajaran yang keliru. Ironisnya, meskipun terdapat kekurangan dalam hal kapasitas dan sanad keilmuan, mereka tetap memiliki pengikut fanatik.

Sanad keilmuan merupakan nilai penting dalam mencari ilmu agama. Oleh karena itu, agama mendorong kita untuk lebih selektif dalam memilih seorang guru. Sebagaimana yang disampaikan dalam hadits, “Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian.”

Syekh Ibrahim bin Musa asy-Syathibi memberikan tips dalam mencari guru yang tepat, yaitu mengambil ilmu dari ahli yang telah menguasai bidang ilmu tersebut secara sempurna dan menyeluruh. Menurutnya, dua tanda kepakaran seorang guru adalah kemampuannya untuk mengamalkan ilmu yang diajarkan sehingga ucapan dan perbuatannya selaras, serta latar belakangnya yang dididik oleh para pakar dalam bidang keilmuan tersebut.

Tradisi ulama terdahulu menekankan pentingnya warisan ilmu dari guru ke murid. Para sahabat Nabi belajar langsung dari Nabi dan meneruskan tradisi ini kepada generasi berikutnya. Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa seorang yang alim dipengaruhi oleh guru-guru yang juga alim dan kompeten di bidangnya.

Bagi para penuntut ilmu, penting untuk sabar dalam mempelajari ilmu agama. Sebagaimana disarankan oleh ulama, “Pelajarilah ilmu (agama) siang dan malam dengan sabar dan lembut, niscaya engkau akan memahaminya dengan baik.”

Mencari guru agama yang tepat merupakan langkah awal yang krusial dalam perjalanan mencari ilmu agama yang benar dan mendalam. Dengan mengikuti tradisi dan tanda kepakaran seperti yang diajarkan oleh para ulama terdahulu, kita dapat memastikan bahwa ilmu agama yang kita peroleh benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan ajaran yang benar.