Adzan merupakan panggilan suci bagi umat Muslim untuk menunaikan shalat fardhu. Biasanya, adzan dikumandangkan dari masjid atau mushala dengan pengeras suara atau tanpa teknologi. Orang yang mengumandangkan adzan disebut muadzin. Adzan harus dilafalkan dalam bahasa Arab, seperti pendapat ulama dari mazhab Hanafiyah, Hanabilah, dan Syafi’iyah.
Bacaan adzan lengkap meliputi:
(٢x) اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ
(Allâhu Akbar, Allâhu Akbar – 2x)
(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ
(Asyhadu allâ ilâha illallâh – 2x)
(٢x) أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
(Asyhadu anna Muhammadan rasûlullâh – 2x)
(٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
(Hayya ‘alash shalâh – 2x)
(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
(Hayya ‘alal falâh – 2x)
(١x) اَللهُ أَكْبَرُ ،اَللهُ أَكْبَرُ (Allâhu Akbar, Allâhu Akbar – 1x)
(١x) لا إِلهَ إِلّااللهُ
(Lâ ilâha illallâh – 1x)
Menurut Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad, kita sebaiknya merespons adzan sesuai dengan sunnah. Ketika mendengar adzan, ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin kecuali pada bagian tertentu. Misalnya, saat muadzin mengucapkan “حَیَّ عَلَی الصَّلاةِ” dan “حَیَّ عَلی الفلاحِ”, jawablah dengan “لا حول ولا قوة إلا بالله”. Pada adzan Shubuh, tambahkan dengan ucapan “صدقت وبررت” setelah “اَلصَّلاةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ”.
Jawaban adzan ini dianggap sunnah oleh jumhur ulama berdasarkan hadits Rasulullah. Menjawab adzan dengan baik dapat mendatangkan pahala dan membawa keberkahan dalam ibadah kita sehari-hari. Semoga dengan menjaga adab-adab adzan ini, kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan kita.