Doa dan ikhtiar merupakan dua hal yang tak bisa dipisahkan dalam menjalani kehidupan. Keduanya saling melengkapi; doa harus diiringi dengan usaha nyata, dan sebaliknya, usaha tanpa doa juga tak lengkap. Dalam perspektif ini, Ibnu Atha’illah al-Iskandari menekankan bahwa setiap harapan harus disertai dengan tindakan konkret.
Menurut Ibnu Atha’illah, harapan tanpa tindakan hanyalah sekadar impian belaka. Hal ini sejalan dengan ajaran Al-Quran yang menyatakan bahwa perubahan dalam hidup seseorang hanya terjadi jika ia sendiri mau berubah.
Dalam konteks pandemi virus Corona, doa untuk keselamatan dari wabah harus diimbangi dengan tindakan nyata, seperti mematuhi protokol kesehatan yang disarankan oleh para ahli. Demikian pula dalam kehidupan sehari-hari, doa untuk perlindungan harus diikuti dengan usaha nyata untuk menghindari hal-hal negatif.
Setiap doa harus diikuti dengan ikhtiar. Berikut adalah beberapa prinsip yang bisa dijalankan dalam menjalani hidup sehari-hari:
- Menghindari Keadaan Bimbang: Berusaha menjauhkan diri dari situasi yang membingungkan.
- Menjauhi Perasaan Sedih: Membangun ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan.
- Menjadi Orang Kuat: Merawat baik fisik dan mental untuk mencapai kekuatan.
- Melawan Kemalasan: Memotivasi diri untuk beraktivitas positif.
- Menghindari Sifat Pengecut: Menjadi orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
- Menjauhi Sifat Kikir: Melawan sifat kikir dengan sikap dermawan.
- Mengelola Utang: Berhati-hati dalam berutang agar tidak terlilit hutang.
- Menjauhi Kesewenang-wenangan: Bertindak bijaksana dan adil dalam interaksi sosial.
Doa tanpa ikhtiar hanya akan menjadi angan-angan kosong. Prinsip hidup ini menggarisbawahi pentingnya tindakan nyata sebagai konsekuensi dari doa yang kita panjatkan. Let’s strive for a harmonious balance between prayer and effort in every step of our journey in life.
