Bulan suci Ramadhan telah berlalu dan kita kini memasuki bulan Syawal. Meskipun kegiatan sehari-hari kembali normal, bagi sebagian umat Muslim, kenangan Ramadhan tetap membekas di hati mereka. Baik Ramadhan di tengah pandemi Covid-19 maupun tidak, baik dengan mudik atau tidak, semuanya tetap bernilai mulia karena keberadaan bulan Ramadhan.
Keistimewaan ibadah di bulan Ramadhan sebagai anugerah besar yang diberikan Allah SWT, terutama puasa yang menjadi ibadah istimewa di bulan tersebut. Oleh karena itu, sebagian umat Muslim memilih untuk melanjutkan puasa setelah Idul Fitri dengan puasa enam hari di bulan Syawal.
Puasa sunnah di bulan Syawal memiliki nilai keutamaan, di antaranya:
- Penyempurna Puasa Ramadhan: Puasa di bulan Syawal dapat menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan, sebagaimana shalat sunnah rawatib yang menyempurnakan shalat fardhu.
- Pahala Puasa Setahun: Dengan menjalankan puasa enam hari di bulan Syawal setelah puasa Ramadhan, pahalanya sama dengan berpuasa setahun.
- Tanda Diterimanya Puasa Ramadhan: Melakukan puasa sunnah setelah Ramadhan adalah tanda diterimanya ibadah puasa Ramadhan kita.
- Tanda Syukur kepada Allah: Puasa di bulan Syawal merupakan wujud syukur atas segala anugerah yang diterima selama bulan Ramadhan.
- Ibadah yang Berkelanjutan: Dengan melanjutkan ibadah puasa di bulan Syawal, kita menjaga kelangsungan ibadah yang dilakukan selama Ramadhan.
Dengan melaksanakan ibadah puasa sunnah di bulan Syawal, semoga kita dapat memperoleh taufik dan kemampuan untuk terus melestarikan ibadah yang dilakukan selama bulan suci Ramadhan. Sehingga, kita termasuk golongan yang mendekat kepada Allah dengan amalan-amalan sunnah.
“Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku pun mencintainya.” (HR al-Bukhari)
Wallahu a’lam bisshawab.