- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Shalat di Rumah: Adzan dan Praktik Shalat di Tengah Pandemi Covid-19

Google Search Widget

Pada tanggal 14 Maret 2020, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan adanya 125.048 kasus terjangkit Covid-19 dari 118 negara. Di Indonesia, 980 orang telah diperiksa terkait virus Corona, dimana 69 di antaranya positif terjangkit. Dari yang positif, 5 orang dinyatakan sembuh dan 4 orang meninggal. Informasi terbaru menyebutkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi positif terkena Covid-19.

Sebuah video viral di Kuwait menunjukkan muadzin mengumandangkan adzan dengan penyesuaian kata-kata, mengajak umat untuk shalat di kendaraan. Hal ini mengingatkan pada kewaspadaan dalam beribadah, terutama di masa pandemi seperti sekarang.

Adzan memiliki kaitan erat dengan shalat berjamaah, namun syariat Islam memperbolehkan penyesuaian dalam kondisi tertentu. Hadits-hadits yang menceritakan perubahan redaksi adzan menunjukkan fleksibilitas dalam beribadah sesuai keadaan.

Dalam situasi darurat seperti pandemi Covid-19, di mana umat Islam dihimbau untuk menjaga jarak sosial dan isolasi mandiri, penambahan kalimat “shallû fî buyûtikum” setelah adzan merupakan langkah bijak. Hal ini memungkinkan umat untuk tetap menjalankan ibadah meskipun di rumah, sesuai anjuran pemerintah untuk mengurangi risiko penularan virus.

Dengan demikian, praktik shalat di rumah dengan penyesuaian dalam adzan memperlihatkan kesadaran akan pentingnya beribadah sekaligus menjaga kesehatan diri dan orang lain di sekitar. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan keselamatan dalam menjalani ibadah sehari-hari.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 24

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?