Dalam dunia biologi, makhluk hidup dibagi menjadi dua kategori utama: prokariotik dan eukariotik. Prokariotik ditandai oleh tidak adanya membran inti sel yang jelas, sementara eukariotik memiliki membran inti. Virus, meskipun termasuk dalam makhluk prokariotik, memiliki struktur yang lebih sederhana karena hanya dibungkus oleh selaput membran dan tidak memiliki organel seperti makhluk prokariotik lainnya.
Virus menunjukkan sifat berbahaya melalui kemampuannya berada di antara benda mati dan hidup. Ketika menempel pada benda mati, virus tidak menunjukkan aktivitas kehidupan. Namun, saat menyerang inangnya, virus dapat menggandakan diri dengan cepat. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus masih menjadi tantangan hingga saat ini, beberapa di antaranya belum memiliki obat yang efektif.
Virus juga dapat menyebar melalui udara, menyebabkan risiko kontaminasi dan penularan. Karena sifatnya yang mudah menyebar, mempertahankan daya tahan tubuh sangat penting dalam mencegah penularan virus. Virus, seperti Covid-19, menunjukkan tingkat bahaya yang harus diatasi dengan SOP penanganan yang tepat.
Dalam konteks agama, penanganan jenazah menjadi perhatian penting, terutama di tengah pandemi virus. Menurut berbagai mazhab dalam Islam, memandikan, mengafani, menshalati, dan menguburkan jenazah merupakan kewajiban kolektif umat Islam. Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai hukum memandikan jenazah di beberapa mazhab, namun hukum mengafani, menshalati, dan menguburkan jenazah dianggap sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan.
Di tengah situasi di mana jenazah dapat menularkan virus atau wabah berbahaya lainnya, penting untuk tetap mematuhi prosedur yang telah ditetapkan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. Keselamatan dan kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam penanganan jenazah, terutama di masa pandemi saat ini.
