Menurut ajaran Islam, mengiringi atau mengantar jenazah ke pemakaman adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Hal ini didasari oleh hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Muslim yang menyatakan, “Apabila seorang Muslim mati, iringilah jenazahnya” [HR. Muslim].
Dalam mengiringi jenazah, terdapat beberapa adab tertentu yang perlu diperhatikan sesuai dengan nasehat yang disampaikan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul “Al-Adab fid Din”. Adab-adab tersebut antara lain:
- Khusyu’
- Mengiringi jenazah dengan sikap khusyu’ dan tidak bersikap sembrono. Kematian seseorang akan menyebabkan duka yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, maka sikap khusyu’ harus dijunjung tinggi sebagai bentuk penghormatan terhadap perasaan duka keluarga.
- Menundukkan Pandangan
- Menyadari bahwa mengiringi jenazah adalah ibadah, maka menundukkan pandangan dan tidak melihat ke sekeliling membantu para pelayat untuk lebih fokus dalam meresapi suasana duka.
- Tidak Bercakap-cakap
- Menghindari percakapan yang tidak perlu antara pelayat agar suasana khusyu’ tetap terjaga. Namun, kalimat thayyibah seperti “لا اله إلا الله محمد رسول الله” dianjurkan untuk diucapkan.
- Memperhatikan Jenazah
- Memperhatikan jenazah dengan seksama untuk mengambil pelajaran bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari kehidupan sesungguhnya di akhirat.
- Mengingat Pertanyaan dalam Kubur
- Memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur, seperti pertanyaan tentang Tuhan, agama, nabi, kitab suci, kiblat, dan saudara-saudara.
- Bertekad Tobat
- Bertekad untuk segera bertaubat mengingat semua amal perbuatan selama hidup akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
- Mengharap Kematian yang Baik
- Berharap agar termasuk golongan yang akhir hidupnya baik ketika maut menjemput, dengan selalu mengingat kematian sebagai keniscayaan yang bisa datang kapan saja.
Adab-adab mengiringi jenazah ini penting untuk diperhatikan oleh seluruh kaum Muslimin agar praktik ini dapat dilakukan secara bersama-sama. Mengiringi jenazah bukan hanya memiliki manfaat bagi jenazah yang diantar, tetapi juga bagi orang-orang yang masih hidup. Bagi perempuan, meskipun kurang dianjurkan, tetaplah memberikan dukungan dan doa untuk jenazah dan keluarganya dalam perjalanan terakhir menuju liang lahat.