- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Menyingkap Makna di Balik Kalimat “Amma Ba’du” dalam Kajian Ilmu Nahwu

Google Search Widget

Dalam berbagai wacana keagamaan, sering kali kita mendengar atau membaca kalimat pembuka yang diawali dengan basmalah, hamdalah, shalawat, dan salam, yang kemudian dilanjutkan dengan kalimat “amma ba’du” sebelum memasuki pembahasan berikutnya. Menurut aturan dasar ilmu nahwu, kalimat “amma ba’du” terdiri dari dua lafaz, yaitu “amma” dan “ba’du”.

Jika kita telaah lebih dalam, lafaz “amma” berasal dari kalimat Arab yang berbunyi “mahma yakun min syai’in ba’du”. Dalam penjelasan Imam al-Baijuri, disebutkan bahwa “mahma” merupakan isim syarat yang menjadi mubtada’, sedangkan “yakun” merupakan fi’il syarat yang merupakan bentuk mudhari’ dari kata kerja “kana” dalam bentuk madi. Lafaz “ba’du” sendiri digunakan sebagai pemisah antara pembahasan sebelumnya dengan pembahasan berikutnya.

Penggunaan kalimat “amma ba’du” juga terdapat dalam hadits Nabi Muhammad ﷺ, di mana beliau sering menggunakan kalimat tersebut sebelum memberikan instruksi atau nasihat kepada para sahabatnya. Bahkan, terdapat perbedaan pendapat mengenai siapa yang pertama kali mengucapkan kalimat ini, namun menurut sebagian ulama, Nabi Dawud adalah yang pertama mengucapkannya.

Secara harfiah, “amma ba’du” memiliki makna tersirat yang lebih dalam. Kalimat ini digunakan sebagai pemisah antara dua topik pembahasan yang berbeda. Dengan demikian, penggunaan kalimat ini mencerminkan adanya kesinambungan namun juga perubahan fokus pembahasan.

Dalam konteks kajian ilmu nahwu, pemahaman akan makna dan penggunaan kalimat “amma ba’du” menjadi penting untuk memperkaya pemahaman kita terhadap keberagaman tata bahasa Arab dan juga implikasinya dalam keseharian. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca dalam memahami makna di balik kalimat sederhana namun sarat makna ini.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 10

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?