Indonesia, sebagai negara yang terletak di wilayah rawan bencana, menghadapi tantangan besar dalam mengelola dan mengurangi dampak bencana alam seperti gunung berapi, banjir, tanah longsor, dan tsunami. Pentingnya peran teknologi dalam mendukung identifikasi dini dan peringatan bencana tidak bisa diabaikan. Langkah awal dalam mengantisipasi efek kerugian yang besar, terutama kerugian nyawa dan kerugian material, adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk mitigasi bencana.
Meskipun alokasi dana dari sektor publik seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dianggap tidak selalu efektif karena bencana bisa terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi, namun tetap penting untuk terus melakukan upaya mitigasi. Bangunan shelter yang dibangun sebagai tempat evakuasi seringkali dianggap kurang bermanfaat dan rentan disalahgunakan, padahal peran vitalnya akan terlihat saat bencana benar-benar terjadi.
Pemerintah harus mempertimbangkan dengan bijaksana dalam mengambil kebijakan terkait mitigasi bencana, walaupun hal tersebut mungkin tidak selalu populer di mata masyarakat. Kehadiran pemimpin yang siap mengambil keputusan yang tidak selalu populer namun mendukung upaya mitigasi bencana sangatlah penting. Sebagaimana pelajaran dari kejadian Tsunami Aceh tahun 2004 yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian besar akibat minimnya pemahaman tentang mitigasi bencana saat itu.
Prinsip-prinsip syariat Islam juga mengajarkan pentingnya menjaga harta, agama, jiwa, akal, dan kehormatan dalam proses mitigasi bencana. Penjagaan jiwa merupakan aspek yang paling utama karena kehilangan jiwa merupakan kerugian terbesar. Penjagaan harta juga tidak kalah pentingnya, dengan upaya memberikan peringatan dini dan melindungi harta korban bencana dari penjarahan.
Pemerintah perlu memberikan perhatian khusus dalam memastikan bahwa infrastruktur mitigasi bencana seperti shelter dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan dasar jiwa korban. Selain itu, akses informasi yang mudah dan cepat terkait bencana juga perlu diperhatikan untuk mengurangi kerugian material. Upaya pascabencana juga tidak boleh dilupakan, termasuk menjaga keselamatan harta korban dari tindakan yang merugikan.
Dalam upaya mitigasi bencana, tanggung jawab pemerintah dan keterlibatan masyarakat dalam menjaga keselamatan jiwa dan harta sangatlah penting. Semua pihak harus bekerja sama untuk meminimalkan dampak bencana dan melindungi kehidupan serta harta benda masyarakat. Dengan kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat lebih siap menghadapi ancaman bencana alam yang selalu mengintai.