Dalam pelaksanaan shalat, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan terkait dengan bacaan doa iftitah dan Surat al-Fatihah. Doa iftitah merupakan bacaan khusus setelah takbiratul ihram dan sebelum ta’awudz, yang disunnahkan bagi setiap individu yang sedang menjalankan shalat, baik secara individu maupun dalam berjamaah sebagai imam atau makmum. Namun, berbeda halnya dengan bacaan Surat al-Fatihah yang diwajibkan bagi setiap orang yang menjalankan shalat, baik sebagai individu maupun dalam berjamaah.
Menurut mazhab Syafi’i, bacaan Surat al-Fatihah wajib bagi individu yang sedang menjalankan shalat, baik sebagai imam maupun makmum. Ketika imam selesai membaca takbiratul ihram, disunnahkan bagi imam dan makmum untuk membaca iftitah dengan pelan. Dalam shalat maghrib, isya’, dan subuh, imam membaca Surat al-Fatihah dengan suara keras sementara makmum mendengarkannya.
Jika makmum datang terlambat dan imam sudah membaca al-Fatihah, maka makmum disunnahkan untuk tetap membaca doa iftitah sendiri. Makmum dianjurkan untuk mempercepat bacaan iftitahnya jika dapat memperkirakan memiliki cukup waktu untuk membaca al-Fatihah setelah itu. Namun, jika makmum tidak memiliki cukup waktu untuk membaca kedua bacaan tersebut, maka cukuplah bagi makmum untuk membaca al-Fatihah saja tanpa membaca iftitah.
Dalam menjalankan shalat, penting untuk memperhatikan tata cara membaca doa iftitah dan Surat al-Fatihah sesuai dengan ajaran agama. Semoga dengan memahami panduan ini, kita dapat melaksanakan ibadah shalat dengan lebih khusyuk dan benar.