Menunaikan shalat Jumat adalah salah satu adab yang penuh dengan keutamaan, terutama jika seseorang berangkat ke masjid lebih awal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menyampaikan betapa besar keutamaan bagi mereka yang melakukannya. Dalam hadits yang disampaikan, terdapat penjelasan mengenai berbagai keutamaan bagi orang yang berangkat shalat Jumat pada berbagai jam yang berbeda.

Para ulama hadits memiliki beragam pendapat dalam memaknai jam pertama yang disebutkan dalam hadits tersebut. Jumhur ulama dan para ulama mazhab Syafi’i berpendapat bahwa jam pertama dimulai sejak awal hari, yaitu sejak terbit fajar. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa jam pertama dimaksudkan sebagai beberapa saat setelah tergelincirnya matahari.

Menurut Imam al-Nawawi, arti dari jam pertama lebih mengarah pada makna pergi secara umum, tanpa harus terikat pada waktu tertentu. Namun, penting untuk diingat bahwa keutamaan yang dijanjikan bagi orang yang berangkat lebih awal hanya berlaku hingga sebelum waktu zuhur. Setelah waktu itu, orang yang berangkat hanya memenuhi kewajiban shalat tanpa mendapatkan keutamaan tambahan.

Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga menegaskan pentingnya berangkat shalat Jumat lebih awal. Azan, duduk di barisan paling depan, dan berangkat lebih awal merupakan tiga perkara yang jika diketahui keutamaannya, semua orang akan berlomba-lomba untuk melakukannya.

Selain itu, ada penjelasan mengenai perlunya hati yang khusyuk dan rendah hati saat menuju masjid untuk menunaikan shalat Jumat. Niatkanlah untuk memenuhi seruan Allah dan meraih ampunan-Nya dalam setiap langkah ibadah yang dilakukan.

Kisah Ibnu Mas’ud juga menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya berusaha untuk berbuat baik dan mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kita senantiasa diberikan kesempatan untuk terus memperbaiki amal dan mendapatkan keberkahan dari-Nya.