Makanan tidak halal memiliki dampak yang serius bagi kehidupan kita, baik secara fisik maupun spiritual. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah menegaskan pentingnya menjauhi makanan yang tidak halal, baik yang secara jelas haram maupun yang termasuk syubhat. Mengapa kita harus menghindari makanan yang syubhat? Ada beberapa alasan yang perlu kita pahami.
Pertama, konsumsi makanan haram dapat mempengaruhi energi tubuh kita untuk melakukan perbuatan maksiat. Hal ini dinyatakan oleh sahabat Sahl radhiyallahu ‘anhu bahwa siapa pun yang mengonsumsi makanan haram, maka tubuhnya cenderung untuk berbuat maksiat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengajarkan bahwa yang baik hanya akan mendatangkan kebaikan.
Kedua, mengonsumsi makanan haram dapat menghalangi diterimanya doa. Pesan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam kepada sahabat Sa‘d radliyallahu ‘anhu menegaskan pentingnya memperbaiki sumber makanan kita agar doa kita dapat dikabulkan.
Ketiga, sulitnya menerima ilmu Allah juga dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan haram. Ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang berbuat maksiat. Makanan tidak halal juga dapat membuat seseorang malas dalam beribadah.
Keempat, ancaman keras di akhirat menjadi konsekuensi dari mengonsumsi makanan tidak halal. Al-Quran dan hadits menyatakan bahwa orang yang mengonsumsi harta anak yatim secara zalim atau riba akan mendapat siksa neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga menjelaskan bahwa setiap daging dan darah yang berasal dari hal yang haram, maka neraka lebih utama terhadap keduanya.
Dengan memahami bahaya makanan tidak halal, kita diingatkan untuk selalu berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi makanan. Menghindari makanan yang syubhat juga merupakan langkah perlindungan agar kita tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang jelas haram. Kisah Abu Bakar yang memuntahkan makanan yang telah ditelannya menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
Semoga pemahaman ini bermanfaat bagi kita dalam menjaga kehidupan spiritual dan keselamatan di dunia maupun di akhirat.