- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Khutbah Istisqa: Permohonan Ampun dan Kebutuhan Air dalam Shalat Sunnah

Google Search Widget

Shalat sunnah istisqa dianjurkan saat masyarakat mengalami kemarau panjang yang menyebabkan kesulitan mendapatkan air. Imam atau petugas yang ditunjuk disarankan untuk memberi khutbah menyertai shalat istisqa.

Shalat dan khutbah istisqa pada dasarnya berisi permohonan ampun dari makhluk hidup kepada Allah Swt atas kuasa-Nya terhadap air sebagai kebutuhan hidup. Firman Allah Swt dalam Surat Nuh ayat 10-12 menegaskan hal tersebut.

Sahabat Ibnu Abbas Ra menceritakan praktik shalat dan khutbah istisqa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah Saw. Dari sini, ulama menyimpulkan bahwa masyarakat disarankan melakukan shalat sunnah dua rakaat dan khutbah istisqa saat mengalami kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan.

Pertanyaan muncul, apakah khutbah disampaikan sebelum atau sesudah shalat istisqa? Mayoritas ulama berpendapat bahwa khutbah disampaikan sesudah shalat istisqa. Namun, khutbah sebelum shalat istisqa juga diperbolehkan meskipun tidak disarankan.

Dalam praktik Rasulullah Saw, pernah terjadi penyampaian khutbah sebelum shalat istisqa. Hal ini memperbolehkan penyampaian khutbah sebelum shalat istisqa meski tidak diutamakan.

Dari berbagai penjelasan, dapat disimpulkan bahwa shalat sunnah minta turun hujan dan khutbah istisqa berisi permohonan ampun dan pengakuan makhluk hidup kepada Allah atas kuasanya terhadap air.

Sebelum shalat dan khutbah istisqa, penting juga untuk memperhatikan perintah melakukan rekonsiliasi, mengembalikan barang yang dirampas, serta menyelesaikan kezaliman terhadap sesama.

Tags

  • PBNU
  • Beasiswa S1
  • Khutbah Jumat
  • Hijrah
  • Tafsir Al-Baqarah
  • Muharram
  • Kominfo
  • PDNS
  • Ransomware
Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?