- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Hubungan Intim pada Malam Jumat Menurut Perspektif Agama

Google Search Widget

Hubungan intim pada malam Jumat seringkali dipahami dalam konteks agama sebagai momen yang memiliki keutamaan tersendiri. Beberapa riwayat hadits menyebutkan bahwa para nabi melakukan perkawinan pada hari Jumat, seperti Nabi Adam AS dan Siti Hawa, Nabi Yusuf AS dan Zulaikha, serta Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah dan Siti Aisyah.

Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai anjuran hubungan intim pada malam Jumat. Sebagian ulama menilai riwayat hadits yang mendukung hal ini sebagai lemah, sehingga tidak dapat dijadikan dasar hukum. Meskipun demikian, interpretasi atas hadits riwayat Aus bin Abi Aus RA memberikan pandangan bahwa mandi pada hari Jumat dan mendengarkan khutbah dengan baik memiliki nilai ibadah yang besar.

Di sisi lain, sebagian ulama seperti Syekh Wahbah Az-Zuhayli menolak anjuran hubungan suami-istri pada malam Jumat berdasarkan keyakinan bahwa sunnah Rasulullah tidak secara khusus menganjurkan hal tersebut. Meskipun terdapat pandangan yang berbeda, hubungan badan suami-istri pada malam Jumat tetap menjadi topik yang menarik untuk dibahas.

Dengan beragam interpretasi dan pendapat ulama, penting bagi setiap individu untuk memahami konteks agama serta kaidah yang berlaku dalam menjalankan ajaran agama dengan benar. Sebagai umat beragama, menjaga kesucian dan keutamaan dalam menjalankan ibadah merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan sehari-hari.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

November 22

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?