Shalat sunnah istisqa merupakan bentuk ibadah yang diajarkan dalam agama Islam untuk memohon ampun kepada Allah SWT. Shalat ini dianjurkan dilakukan ketika masyarakat menghadapi musim panas yang panjang dan menyebabkan kekurangan pasokan air.
Dalam pelaksanaannya, shalat istisqa disertai dengan khutbah khusus yang berbeda dari khutbah pada umumnya. Khutbah istisqa dimulai dengan istighfar sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah.
Rangkaian pelaksanaan shalat dan khutbah istisqa dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Pemerintah mengumumkan pelaksanaan Shalat Istisqa selama 4 hari ke depan.
- Masyarakat disarankan untuk berpuasa selama 4 hari dan melakukan berbagai amalan kebaikan seperti bertobat, bersedekah, dan berdamai dengan sesama.
- Pada hari keempat, masyarakat berkumpul untuk melaksanakan Shalat Istisqa sebanyak dua rakaat dengan pakaian sederhana.
- Setelah shalat, khatib naik ke mimbar dan memberikan khutbah dua kali, diawali dengan membaca istighfar sebanyak 9 kali pada khutbah pertama dan 7 kali pada khutbah kedua.
- Khatib juga disarankan untuk memutar selendang sebagai bentuk doa agar turunnya hujan.
- Doa-doa dipanjatkan dengan penuh harap dan kesungguhan, baik secara lantang maupun dalam hati.
- Prinsip dan rukun khutbah Shalat Istisqa sama dengan khutbah Jumat dan Id, dimana jika syarat dan rukunnya terpenuhi, maka khutbah tersebut sah.
Dengan melaksanakan Shalat Istisqa, masyarakat diharapkan mendapatkan ampunan dari Allah SWT serta turunnya hujan sebagai rahmat dan karunia-Nya. Semoga dengan kesungguhan dalam berdoa, Allah SWT mengabulkan permohonan kita.