KH Yahya Cholil Staquf telah ditetapkan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026. Keputusan ini diambil setelah memperoleh suara terbanyak dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Khusus Nahdlatul Ulama (PCINU). Keputusan ini diambil dalam Sidang Pleno V yang dipimpin oleh ketua dan sekretaris Komite Pengarah Muktamar NU ke-34, Prof Muhammad Nuh dan H Asrorun Niam Sholeh di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung (Unila) pada Jumat (24/12/2021).
“KH Yahya Cholil Staquf telah ditetapkan sebagai ketua umum PBNU untuk periode 2021-2026,” kata Nuh sambil memukul palu. “Al-Fatihah,” tambah ketua PBNU periode 2015-2021.
KH Yahya Cholil Staquf memimpin dengan perolehan suara sebanyak 337, sedangkan KH Said Aqil Siroj berada di posisi berikutnya dengan 210 suara. Terdapat satu suara yang abstain. Ini berarti terdapat 548 suara yang masuk. Total jumlah suara dibacakan oleh Prof. M. Noah. Sebelumnya, dalam putaran pertama, KH Yahya Cholil Staquf memimpin dengan mendapatkan 327 suara. Sementara itu, KH Said Aqil Siroj berada di posisi berikutnya dengan 203 suara, kemudian diikuti oleh KH As’ad Said Ali yang mendapatkan 17 suara.
Perlu dicatat bahwa karena jumlah suara KH As’ad Said Ali berada di bawah 99 suara, ia tidak dapat melanjutkan ke putaran kedua pemilihan. Sebelumnya, di tempat yang sama, pada Kamis (23/12/2021), KH Miftachul Akhyar kembali ditetapkan sebagai Rais ‘Aam (pemimpin tertinggi) PBNU oleh Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa), yang terdiri dari 9 ulama (kiai).