Dalam ibadah haji dan umrah, banyak sahabat dan kerabat yang menitipkan salam untuk Rasulullah SAW melalui jamaah haji. Salah satu lafal yang dapat digunakan adalah: “السَلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ مِنْ فُلَانٍ بْنِ فُلَانٍ.” Artinya, “Sejahtera atasmu wahai Rasulullah dari si fulan bin fulan.” Lafal ini adalah salah satu dari beberapa lafal alternatif yang disarankan oleh Syekh M Nawawi Banten.
Selain lafal tersebut, jamaah haji juga dapat menggunakan berbagai lafal salam lainnya dengan makna serupa. Misalnya: “السَلَامُ عَلَيْكَ وَعَلَى أَزْوَاجِكَ الطَّاهِرَاتِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْن,” yang artinya “Sejahtera atasmu dan atas istri-istri suci yang merupakan ibu-ibu orang-orang beriman.”
Saat mengucapkan salam untuk Rasulullah, penting untuk membaca lafal-lafal tersebut dengan konsentrasi. Rasulullah SAW diyakini mendengar suara dan mengetahui keberadaan jamaah haji di dekatnya.
Dalam berbagai kegiatan di berbagai daerah, terdapat inisiatif yang dilakukan oleh NU dan organisasi terkait untuk membantu masyarakat kurang mampu dan menyediakan pelatihan-pelatihan yang bermanfaat. Semua upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Melalui penggunaan lafal salam yang tepat dan kegiatan sosial yang bermanfaat, diharapkan ibadah haji dan umrah menjadi lebih bermakna dan memberi dampak positif bagi semua pihak.