- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Mencium Hajar Aswad: Tradisi dan Solusi bagi Jamaah Haji

Google Search Widget

Pada sebuah momen yang sakral di tengah ibadah haji, mencium Hajar Aswad memiliki makna mendalam bagi umat Islam. Batu hitam ini dipercaya sebagai salah satu intan permata dari surga yang dulunya berwarna putih bersih namun kemudian menjadi hitam akibat dosa-dosa manusia.

Dalam sejarahnya, Rasulullah SAW menjadi orang pertama yang diberi kehormatan untuk mengangkat dan meletakkan Hajar Aswad di Ka’bah. Tindakan beliau mencium batu tersebut menjadi teladan bagi umat Islam dalam melaksanakan tawaf.

Namun, saat musim haji tiba, antrean panjang dan kerumunan jamaah seringkali membuat sulit bagi setiap individu untuk mencium Hajar Aswad secara langsung. Untuk itu, ulama memberikan solusi dengan cara mengusap Hajar Aswad dengan tangan lalu mencium tangan tersebut. Jika hal itu juga tidak memungkinkan, maka bisa digantikan dengan mengusap tongkat atau benda lain.

Ulama menegaskan bahwa kesunnahan mencium Hajar Aswad tidak boleh menjadi alasan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain. Oleh karena itu, jika dalam proses mencium tersebut dapat menimbulkan kerumunan atau bahaya, maka lebih baik untuk mengikuti solusi yang telah disarankan.

Dalam menjalani ibadah haji, penting bagi jamaah untuk memahami hikmah di balik setiap tindakan ritual. Kesederhanaan dan kehati-hatian dalam menjalankan ibadah akan lebih diutamakan daripada mengejar kesempurnaan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian, ibadah haji akan menjadi lebih bermakna dan memberikan kedamaian bagi setiap jamaah yang melaksanakannya.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?