Setiap anak memiliki tanggung jawab moral untuk berbakti kepada orang tua yang masih hidup. Hal ini merupakan kewajiban yang tak terhindarkan mengingat segala jasa dan kasih sayang yang telah diberikan oleh orang tua sejak kita dilahirkan hingga dewasa. Dalam ajaran Islam, Rasulullah menyatakan bahwa anak tidak akan mampu membalas budi orang tua kecuali dengan menjadikan mereka budak lalu memerdekakan mereka.
Meskipun zaman sudah berubah dan budak tidak lagi ada, hal ini tidak mengurangi kewajiban anak untuk membalas kebaikan orang tua. Salah satu bentuk berbakti adalah dengan menafkahi orang tua saat mereka masih hidup, terutama jika kondisi finansial orang tua tidak mencukupi sementara anak memiliki kecukupan harta.
Selain memberikan nafkah, seorang anak juga diwajibkan untuk selalu berbuat baik dan tidak berkata kasar kepada orang tua. Allah SWT menekankan pentingnya berbuat baik kepada kedua orang tua dalam Al-Qur’an sebagai bentuk penghargaan atas peran mereka dalam kehidupan anak. Meskipun mungkin ada kondisi di mana orang tua menjadi renta, pikun, atau berbeda pendapat dengan anak, hal ini tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak berbuat baik.
Dalam Islam, anak dilarang berkata kasar, membentak, atau bahkan memukul orang tua. Anak harus tetap menjaga tutur kata yang sopan dan menghormati orang tua sepanjang waktu. Selain berperilaku baik, seorang anak juga dapat berbakti kepada orang tua dengan mendoakan kebaikan untuk mereka. Rasulullah mengajarkan bahwa doa anak yang saleh merupakan investasi terbesar bagi orang tua, karena doa tersebut akan terus mengalir manfaat setelah keduanya meninggalkan dunia.
Maka, sebagai anak yang berbakti, penting bagi kita untuk selalu berbuat baik, berbicara dengan lembut, dan menghormati orang tua. Selain itu, doa untuk kebaikan dan keselamatan orang tua juga merupakan wujud nyata dari rasa syukur dan penghargaan kita terhadap jasa-jasa mereka. Semoga kita semua dapat menjalankan kewajiban ini dengan ikhlas dan penuh cinta.