Shalat merupakan ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Dalam melaksanakan shalat, seseorang dituntut untuk menghadap Allah swt. dengan penuh ketundukan dan keikhlasan. Salah satu aspek penting dalam shalat adalah kekhusyuan, di mana seseorang harus berupaya untuk menjaga fokus dan konsentrasi selama ibadah tersebut.
Dalam konteks kekhusyuan, makan dan minum merupakan hal yang harus dihindari saat sedang menjalankan shalat. Tindakan makan dan minum dapat mengganggu kekhusyuan seseorang dalam beribadah, sehingga dilarang keras untuk dilakukan ketika sedang shalat. Bahkan menelan sisa makanan atau meminum tetesan air pun dianggap dapat membatalkan shalat, karena hal tersebut dianggap sebagai bentuk makan dan minum yang tidak pantas dilakukan saat menghadap Allah swt.
Imam Al-Ghazzi dalam kitab Fathul Qarib menjelaskan bahwa baik makanan atau minuman dalam jumlah banyak maupun sedikit, tetap dianggap membatalkan shalat. Hal ini juga berlaku untuk menelan sisa makanan, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Oleh karena itu, menjaga etika dalam makan dan minum selama shalat sangatlah penting agar kekhusyuan ibadah tetap terjaga.
Selain itu, menelan tetesan air bekas wudhu atau tetesan air lainnya juga dianggap dapat membatalkan shalat. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, penting untuk memahami dengan baik aturan-aturan terkait makan dan minum dalam shalat agar ibadah kita tetap sah dan diterima oleh Allah swt.
Semoga dengan menjaga etika dalam makan dan minum selama shalat, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendekatkan diri kepada Allah swt.