Pada sebuah artikel yang membahas riwayat Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah, terdapat penelusuran mengenai apakah riwayat ini dianggap penting atau setidaknya dibahas dalam kitab-kitab utama Islam. Berikut adalah hasil penelusuran terhadap beberapa bidang studi dalam Islam:
1. Aqidah
Dalam bidang aqidah, beberapa kitab utama seperti Al-Fiqh al-Akbar, Al-Jami’ li ‘Ulum, Syarh Sunnah, hingga Ma’alim Ushul al-Din tidak menyebutkan apalagi membahas riwayat Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah.
2. Tafsir
Dari berbagai kitab tafsir terkemuka seperti Tafsir at-Thabari, Tafsir al-Qurthubi, hingga Tafsir al-Baghawi, tidak ada yang membahas riwayat Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah.
3. Hadits
Dalam keenam kitab hadits utama seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, tidak terdapat riwayat mengenai Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah.
4. Tarikh
Dari berbagai kitab tarikh seperti Tarikh at-Thabari, Tarikh al-Khulafa, hingga Tarikh Ibn Khaldun, juga tidak ada yang menyebutkan riwayat Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah.
5. Fiqih
Lalu, dalam bidang fiqih dari berbagai mazhab seperti Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali, termasuk kitab fiqih umum dan masalah siyasah, tidak satupun yang membahas riwayat Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah.
Melalui penelusuran ini, dapat disimpulkan bahwa riwayat Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah tidak dianggap penting dalam referensi utama keilmuan Islam. Riwayat ini tidak dijadikan dalil untuk penegakkan khilafah dan tidak dianggap sebagai janji Allah dan Rasul-Nya bahwa khilafah akan kembali.