- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Prioritaskan Kewajiban Sosial: Antara Ibadah Haji dan Menolong Sesama

Google Search Widget

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang penting dan wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu. Namun, bagaimana jika seseorang dihadapkan pada pilihan antara menunaikan ibadah haji/umrah dan membantu orang yang membutuhkan bantuan mendesak seperti pangan dan sandang?

Dalam konteks haji, kemampuan finansial tidak hanya sejauh mampu membayar ongkos haji, tetapi juga mencukupi kebutuhan nafkah orang-orang yang menjadi tanggung jawab calon jamaah haji selama perjalanan haji. Orang yang memiliki kelebihan harta wajib memberikan perhatian finansial kepada orang yang membutuhkan, seperti yang disampaikan oleh Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha al-Dimyathi.

Kisah Abdullah bin Mubarak yang mengurungkan niat haji karena melihat wanita yang kelaparan menjadi pelajaran penting. Allah menggantikan Abdullah Ibnu Mubarak dengan malaikat untuk melaksanakan haji sebagai balasan atas kepedulian sosialnya.

Jadi, jika seseorang sudah mampu menunaikan ibadah haji namun masih ada tetangga yang membutuhkan bantuan mendesak, ia wajib menyantuni mereka. Namun, jika uang yang disediakan untuk menyantuni tetap cukup untuk haji, maka ibadah haji juga tetap harus dilaksanakan.

Tanggung jawab nafkah keluarga dan membantu masyarakat yang membutuhkan harus didahulukan daripada melaksanakan ibadah haji. Namun, jika keluarga sudah tercukupi dan masyarakat sekitar hidup dalam batas wajar, ibadah haji harus diprioritaskan.

Dalam konteks ini, penting untuk mengutamakan kewajiban sosial terlebih dahulu sebelum menunaikan ibadah haji, sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab terhadap sesama.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 10

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?