- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Menata Ulang Pandangan Terhadap Asuransi dalam Perspektif Islam

Google Search Widget

Pada Jum, 3 Mei 2019, sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat ‘Umar ibn Khattab mengingatkan kita akan pentingnya niat dalam setiap amal yang dilakukan. Rasulullah shalla llahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa amal seseorang sangat bergantung pada niatnya. Jika seseorang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya dianggap sebagai hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya. Namun, jika hijrah dilakukan karena hal duniawi, seperti mencari keuntungan atau menikahi seseorang, maka hijrah tersebut dianggap sesuai dengan niatnya.

Niat yang baik adalah kunci dari kesempurnaan amal seorang hamba. Pada masa Rasulullah, hijrah merupakan bagian dari perjuangan untuk memperjuangkan kejayaan Islam. Meskipun hijrah dilakukan karena perintah Rasulullah, namun jika niatnya salah, seperti berorientasi pada kepentingan duniawi, maka amal tersebut bisa kehilangan keutamaannya. Niat yang tidak benar, seperti mengikuti asuransi dengan niatan duniawi, dapat mengubah arah dari tolong-menolong sesama peserta asuransi menjadi hal yang lebih materialistis.

Banyak pandangan negatif terkait asuransi dalam perspektif Islam yang seringkali dipertanyakan. Salah satunya adalah terkait dengan pandangan bahwa asuransi mengandung unsur judi (maysir) dan penipuan (gharar) karena ketidakjelasan produk yang ditawarkan. Pandangan ini sering kali muncul karena salah pemahaman terhadap dasar-dasar asuransi. Membedakan antara asuransi dan menabung serta memahami bahwa asuransi didasari oleh prinsip tolong-menolong sangat penting dalam menghindari kesalahpahaman terhadap asuransi.

Kesalahan lain terletak pada asumsi bahwa asuransi melibatkan praktik riba, padahal seharusnya premi yang dibayarkan setiap bulan tidak seharusnya sama dengan besaran santunan yang diterima. Memahami dengan tepat konsep asuransi dapat membantu membuka mata terhadap tujuan sebenarnya dari asuransi, yaitu saling tolong-menolong dan gotong royong dalam menanggung beban bersama.

Dalam mengikuti asuransi, penting untuk memperbaiki niat agar tidak terjerumus dalam pandangan negatif terhadap asuransi. Asuransi bukanlah tentang judi atau menabung, melainkan tentang saling tolong-menolong dalam menghadapi risiko bersama. Memahami konsep ini akan membantu kita menjauh dari pandangan negatif terhadap asuransi dalam Islam.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

June 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?