- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Istighotsah dalam Pandangan Agama

Google Search Widget

Istighotsah seringkali menjadi topik yang menimbulkan perdebatan di kalangan umat Islam. Beberapa kalangan menentang praktik istighotsah dengan menyebut-nyebut hadits yang dianggap dla’if. Salah satu hadits yang kerap disebut adalah tentang larangan beristighotsah kepada Rasulullah. Namun, hadits ini dianggap lemah dan bertentangan dengan hadits sahih yang diriwayatkan oleh al-Bukhari.

Selain itu, ada juga kalangan yang menolak praktik isti’anah dan istighotsah kepada selain Allah dengan merujuk pada hadits Nabi dari Ibnu Abbas. Hadits ini mengajarkan bahwa hanya boleh meminta pertolongan kepada Allah. Namun, perlu dipahami bahwa makna hadits tersebut bukanlah larangan meminta tolong kepada selain Allah, melainkan menekankan bahwa Allah lah yang paling layak diminta pertolongannya.

Begitu pula dengan hadits-hadits umum yang menunjukkan pentingnya tolong-menolong antar sesama, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah dan sabda Rasulullah. Dalam hal ini, para ulama memandang bahwa istighotsah kepada para nabi, rasul, wali, ulama, dan orang-orang saleh diperbolehkan. Mereka juga meyakini bahwa para nabi, rasul, dan wali masih mampu memberikan pertolongan setelah meninggal karena mukjizat dan karamah yang dimiliki oleh mereka.

Dengan demikian, praktik istighotsah seharusnya dipahami dengan konteks yang tepat sesuai dengan ajaran agama Islam. Penolakan terhadap praktik ini seharusnya didasari oleh pemahaman yang mendalam terhadap dalil-dalil yang ada serta tidak menyimpang dari prinsip-prinsip keagamaan yang telah ditetapkan.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?