Sebuah kontrak jual beli merupakan perjanjian yang mengharapkan pembeli mendapatkan barang yang baik dan bebas dari cacat. Dalam transaksi jual beli, terdapat hak yang dikenal sebagai khiyar, yang memungkinkan pihak yang bertransaksi memilih untuk melanjutkan atau membatalkan akad. Ada empat jenis khiyar, yaitu khiyar majelis, khiyar aib, khiyar ru’yah, dan khiyar ghabn.
Dalam konteks keselamatan barang dari cacat, pembeli memiliki tanggung jawab untuk memeriksa setiap barang sebelum membelinya. Jika ditemukan cacat pada barang, pembeli memiliki hak untuk membatalkan perjanjian atau melanjutkan akad. Penjual tidak diwajibkan secara otomatis untuk memberitahukan kelemahan setiap barang kepada pembeli.
Pertanyaan muncul apakah penjual wajib memberitahu kelemahan barang kepada pembeli, serta apakah penjual harus mengetahui perbandingan keunggulan dan kelemahan dari setiap barang yang dijual. Hal ini berkaitan dengan hak rahasia dagang yang dilindungi oleh undang-undang. Meskipun setiap produk memiliki kelemahan, penjual tidak diwajibkan untuk memberitahukan secara detail setiap kelemahan barangnya.
Ketika berurusan dengan barang bekas seperti mobil, laptop, atau sepeda motor, apakah penjual wajib memberitahu pembeli tentang segala kelemahan dan cacat yang dimiliki barang tersebut? Jika memberitahukan cacat menjadi kewajiban penjual, maka penjual juga harus memahami seluk-beluk dari barang dagangannya.
Dalam jual beli, penting adanya unsur kerelaan antara kedua belah pihak agar tercapai kepuasan dalam transaksi. Khiyar hadir untuk memastikan tercapainya kepuasan pembeli terhadap barang yang dibelinya serta untuk menghindari unsur penipuan (gharar). Mekanisme khiyar berbeda-beda dalam mazhab fiqih, namun tidak ada satu pun yang menyebutkan kewajiban penjual untuk memberitahukan cacat barang secara detail.
Dalam menjalankan transaksi jual beli, penting untuk memahami hak dan kewajiban penjual serta pembeli dalam memeriksa barang. Khiyar hadir sebagai mekanisme untuk memastikan tercapainya kepuasan pembeli serta untuk menghindari unsur penipuan dalam transaksi jual beli.
