Setelah menunaikan shalat, sebagian dari kita mungkin memiliki keterburu-buruan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Dalam Islam, disunnahkan bagi seorang Muslim untuk membaca dzikir dan doa setelah shalat. Namun, realitas di lapangan seringkali membuat seseorang harus memilih antara melanjutkan dzikir atau langsung bergegas menjalankan aktivitas lain yang dianggap penting.
Dalam menjalankan dzikir, istiqamah atau konsistensi dalam membacanya sangat dianjurkan. Namun, terkadang kesibukan yang mendesak seperti tugas kantor, perintah orang tua, atau keharusan menyelesaikan deadline membuat seseorang sulit untuk fokus pada dzikir setelah shalat.
Konsep yang berlaku dalam dzikir memperbolehkan untuk meng-qadha dzikir, artinya membaca dzikir di waktu lain ketika situasi lebih memungkinkan. Hal ini berbeda dengan aktivitas lain yang harus dilakukan secara segera karena jika ditunda, hasilnya tidak akan sempurna.
Adapun beberapa situasi di mana seseorang dianjurkan untuk memutus dzikir dan beralih ke aktivitas lain adalah ketika menerima tamu, bertemu dengan orang shalih, atau ketika ada keperluan mendesak yang dianggap lebih penting. Ini sejalan dengan prinsip bahwa tujuan dzikir adalah untuk membangun hubungan spiritual dengan Allah, dan menjalankan perintah-Nya merupakan bagian dari praktek tersebut.
Dengan demikian, bagi mereka yang terburu-buru setelah shalat, disarankan untuk fokus pada aktivitas yang dianggap lebih penting terlebih dahulu. Namun, tetaplah berniat untuk meng-qadha dzikir sesuai waktu yang lebih memungkinkan agar tetap bisa istiqamah dalam menjalankan dzikir setelah shalat, meskipun di waktu yang berbeda. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi kita semua.