Pandemi telah mengingatkan kita akan kepentingan doa dan amalan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia. Salah satu amalan yang dianjurkan oleh ulama Syafi’iyah adalah shalat hadiah atau shalat unsi. Shalat sunnah dua rakaat ini memiliki pahala yang ditujukan untuk meringankan beban jenazah di alam kuburnya.
Menurut ajaran ulama, dalam melaksanakan shalat hadiah, ada lafal niat yang harus diucapkan:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الهَدِيَّةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal hadiyyati rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah hadiah dua rakaat karena Allah SWT,”
Terdapat pula tata cara shalat hadiah yang disebutkan dalam Kitab Nihayatuz Zain. Dalam pelaksanaannya, setelah salam, seorang muslim disarankan membaca surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, surat Attaktsur, dan surat Al-ikhlash dalam setiap rakaatnya. Setelah itu, berdoa agar pahala shalat disampaikan kepada jenazah yang dimaksud.
Pahala dari shalat sunnah hadiah ini diyakini dapat mengalir kepada pelakunya, bahkan hingga memperoleh tempat di surga. Dengan berbagai amalan baik seperti shalat hadiah, kita diingatkan akan pentingnya memberikan doa dan pahala kepada orang-orang yang telah meninggal dunia.
Dalam situasi yang penuh tantangan seperti saat ini, semoga amalan-amalan baik seperti shalat hadiah dapat menjadi wadah bagi kita untuk memberikan kebaikan kepada sesama, termasuk bagi orang-orang yang telah berpulang ke Rahmatullah.