Shalat Isyraq adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan dua rakaat setelah terbit matahari. Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai shalat Isyraq, namun umumnya shalat ini dilakukan setelah matahari terbit sedikit waktu dari waktu terbitnya yang dimakruhkan untuk shalat.
Imam Al-Ghazali membedakan antara shalat Isyraq dengan shalat Dhuha, namun ada ulama lain yang menyatakan bahwa shalat Isyraq sebenarnya adalah shalat sunnah Dhuha. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Mereka bertasbih pada sore dan pagi hari,” yang diartikan sebagai shalat yang dilakukan selain dari shalat Dhuha.
Berikut ini lafal niat shalat Isyraq: $أُصَلِّيْ سُنَّةَ الإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى$ Ushalli sunnatal isyraq rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Shalat Isyraq memiliki keutamaan tersendiri. Bagi yang mengikuti pandangan ulama yang membedakan antara shalat Isyraq dan Dhuha, boleh untuk melaksanakan shalat sunnah Isyraq. Sementara bagi yang menyamakan keduanya, tidak perlu mempermasalahkan pelaksanaan shalat Isyraq oleh orang lain.
Shalat Isyraq adalah ibadah sunnah yang memiliki nilai dan keutamaan tersendiri. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.