Masyarakat seringkali dihadapkan pada dilema ketika makanan yang mereka santap tidak habis namun perut mereka sudah terasa kenyang. Pada saat seperti ini, ada dua pilihan yang sering dipertimbangkan, yakni apakah untuk menghabiskan makanan atau menyudahi makanan seketika itu juga. Beberapa orang memilih untuk menghabiskan makanan dengan alasan tidak menghabiskan makanan dianggap sebagai perbuatan yang menyia-nyiakan harta, yang jelas dilarang oleh syariat. Di sisi lain, ada yang memilih untuk menyudahi makanan saat sudah kenyang, dengan keyakinan bahwa makan di atas rasa kenyang juga termasuk perbuatan yang tidak diterima oleh syariat karena dianggap israf.
Al-Qur’an memberikan panduan tentang bagaimana seharusnya kita bersikap terkait hal ini. Dalam surat Al-Isra’ ayat 26-27, Allah berfirman tentang memberikan hak kepada keluarga dekat, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan, serta larangan untuk tidak menghambur-hamburkan harta. Di surat Al-A’raf ayat 31, Allah juga menjelaskan larangan untuk tidak berlebih-lebihan dalam makan dan minum.
Berdasarkan dalil-dalil tersebut, dapat disimpulkan bahwa menyudahi makanan saat sudah kenyang adalah tindakan yang lebih baik daripada menghabiskan makanan secara berlebihan. Membiarkan makanan tidak habis saat kenyang bukanlah termasuk perbuatan yang dilarang oleh syariat, karena hal itu tidak masuk dalam kategori mubazir yang diharamkan. Selain itu, meninggalkan makanan saat kenyang juga dapat menghindarkan kita dari mudarat yang ditimbulkan oleh rasa kenyang, seperti yang disinggung oleh Imam Syafi’i.
Dengan demikian, dalam situasi seperti ini, tindakan yang bijaksana adalah menyudahi makanan saat kenyang dan tidak memaksakan diri untuk menghabiskannya. Hal ini juga dapat menjadi kesempatan untuk berbagi rezeki dengan orang lain yang membutuhkan, sehingga tindakan tersebut juga dapat mendatangkan pahala. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai tindakan yang seharusnya diambil dalam situasi tersebut.
