Di berbagai pesantren, terdapat aturan tak tertulis di mana kegiatan pembelajaran seringkali dimulai pada hari Rabu. Baik itu memulai pengajian kitab baru atau mengawali kajian setelah masa liburan pesantren, semuanya cenderung dilakukan di hari Rabu atau malam Rabu. Ternyata, hal ini bukan sekadar kebetulan atau kebiasaan semata, tetapi terdapat rahasia menarik di balik tradisi ini.
Didalam sebuah hadits shahih mengenai penciptaan alam semesta, disebutkan bahwa Allah menciptakan cahaya pada hari Rabu. Karena ilmu dianggap sebagai cahaya bagi pemiliknya, maka dimulainya kajian ilmu di hari Rabu diharapkan membuat kajian tersebut menjadi sempurna layaknya cahaya yang diciptakan Allah untuk menerangi dunia.
Keyakinan dan harapan seperti ini telah dikenal sejak zaman dahulu. Seorang pakar hadits, Imam al-Ajluni, menjelaskan bahwa apa pun yang dimulai di hari Rabu akan menjadi sempurna. Oleh karena itu, para guru pesantren berusaha memulai kegiatan pembelajaran di hari Rabu.
Selain itu, pada masa Imam as-Sakhawi, keyakinan akan keberkahan hari Rabu semakin diperkuat. Dipercayai bahwa segala sesuatu yang dimulai di hari Rabu akan berakhir dengan kesempurnaan.
Dengan demikian, tradisi memulai kegiatan pembelajaran di hari Rabu dalam dunia pendidikan pesantren bukan sekadar kebiasaan kosong, melainkan memiliki latar belakang keyakinan dan harapan akan kesempurnaan. Semoga dengan memahami rahasia ini, kita dapat lebih menghargai serta memperoleh manfaat yang lebih besar dari setiap kajian ilmu yang dimulai di hari Rabu.