Dalam tradisi pendidikan di Indonesia, nilai-nilai adab dan etika terhadap guru sangatlah penting. Salah satu panduan adab tersebut dapat ditemukan dalam ajaran KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai adab pelajar kepada guru menurut beliau:
- Meminta Izin Saat Memasuki Majelis Guru: Pelajar sebaiknya meminta izin saat hendak masuk ke majelis guru, baik saat guru sendirian maupun bersama orang lain. Jika guru tidak mengizinkan, sebaiknya pelajar meninggalkan ruangan tanpa harus meminta izin berkali-kali.
- Menjaga Tampilan dan Sikap: Saat berada di hadapan guru, pelajar disarankan untuk menjaga tampilan dan sikap dengan baik. Bersikap sopan, tenang, dan fokus saat guru sedang berbicara atau memberikan pengajaran.
- Berbicara dengan Baik: Hindari perkataan yang menunjukkan protes atau ketidaksetujuan di depan guru. Jika ada perbedaan pemahaman, sampaikan dengan sopan dan dalam kesempatan yang tepat.
- Duduk Bersama Guru dengan Etika: Saat duduk bersama guru, pelajar disarankan untuk duduk dengan posisi yang sopan, tidak bermain-main, dan tidak mengganggu kekhusyukan guru.
- Menghormati Guru dan Teman: Menghormati guru juga berarti menghormati rekan-rekan pelajar dan peserta lainnya dalam majelis. Jaga sikap santun dan hormati teman-teman guru serta sesama pelajar.
- Menjaga Kehadiran dan Kehadiran: Jadilah hadir secara fisik maupun mental saat berada di majelis guru. Jangan membuat keramaian atau gangguan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
- Menerima Keliru Guru dengan Baik: Ketika guru melakukan kesalahan atau keliru dalam memberikan penjelasan, pelajar sebaiknya memakluminya dengan bijaksana tanpa mengurangi rasa hormat kepada guru.
Adab pelajar kepada guru bukan hanya sekadar aturan formal, tetapi mencerminkan nilai-nilai kehormatan dan penghargaan terhadap ilmu dan pendidikan. Dengan menjalankan adab ini, hubungan antara guru dan pelajar dapat terjalin dengan baik dan proses pembelajaran dapat berjalan lancar tanpa hambatan.