Banyak di antara kita merasa sedih saat harus berpisah dengan kedua orang tua. Selain dari perpisahan di dunia, kesedihan juga muncul karena penyesalan atas kurangnya pengabdian kepada orang tua. Namun, meskipun demikian, kita masih dapat berbakti kepada orang tua kita setelah mereka meninggalkan dunia ini. Salah satu bentuk berbakti yang luar biasa adalah dengan menziarahi makam kedua orang tua.

Menziarahi makam kedua orang tua memiliki keutamaan yang sangat besar, seperti yang terdapat dalam hadits berikut ini:

“Siapa saja yang menziarahi sekali makam kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya setiap Jumat, pasti Allah akan mengampuninya dan ia akan tercatat sebagai anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya.”

Kedatangan anak untuk menziarahi makam kedua orang tua sudah merupakan tindakan yang mulia. Namun, lebih baik lagi jika ketika di sana, anak-anak tersebut juga mengkhatamkan Al-Qur’an atau membaca beberapa surat dalam Al-Qur’an. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits lain:

“Siapa saja yang menziarahi makam kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya setiap Jumat, lalu membaca di dekatnya Surat Yasin dan sejumlah ayat Al-Quran, maka dosa-dosanya akan diampuni sebanyak ayat dan hurufnya.”

Riwayat hadits juga memberikan harapan bagi mereka yang pernah berbuat durhaka terhadap orang tua mereka. Mereka dapat memperbanyak ibadah kepada Allah dengan doa atau ibadah lainnya sebagai hadiah pahala bagi kedua orang tua.

Menurut pandangan Al-Bujairimi, ziarah ke makam kedua orang tua menunjukkan bahwa seseorang adalah anak yang berbakti, tidak durhaka, dan tidak menyia-nyiakan hak kedua orang tua. Ziarah ke makam kedua orang tua juga setara dengan ziarah demi menunaikan kewajiban lain. Oleh karena itu, perjalanan ziarah ini sangat dianjurkan sebagai bentuk pemenuhan kewajiban.

Dalam menjelaskan keutamaan ziarah ke makam kedua orang tua di hari Jumat, Ibnu Wasi‘ mengatakan bahwa ahli kubur dapat mengenali peziarah yang datang pada hari Jumat.

Semua keterangan di atas menjelaskan betapa pentingnya ziarah ke makam kedua orang tua. Ini bukan untuk menggantikan ketiadaan bakti semasa hidup orang tua, tetapi sebagai upaya mengejar ketertinggalan dan melanjutkan bakti kepada kedua orang tua. Semoga bermanfaat.