- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Pandangan Syekh Abdul Qadir al-Jilani Mengenai Bencana Alam dan Tindakan Mukmin

Google Search Widget

Pada tanggal 4 Oktober 2018, pukul 08:30 WIB, bencana alam kembali melanda negara kita. Gempa bumi di Lombok diikuti oleh gempa di Sulawesi Tengah dan tsunami hanya beberapa jam setelahnya. Banyak kalangan mulai mengaitkan bencana ini dengan isu politik, menyalahkan pemerintah atas kejadian tersebut.

Namun, dalam pandangan Syekh Abdul Qadir al-Jilani, bencana bukanlah azab bagi orang mukmin. Beliau menyatakan bahwa cobaan datang untuk menguji keimanan seseorang, bukan untuk merusaknya. Sebagai pemimpin para wali, Syekh Abdul Qadir al-Jilani menekankan bahwa musibah yang diberikan Allah adalah untuk menguji sejauh mana keimanan seseorang.

Dalam menyikapi bencana alam, penting bagi mukmin untuk tidak frustasi atau menyalahkan Tuhan. Sebaliknya, bencana seharusnya menjadi momentum introspeksi diri terhadap perbuatan dan kesalahan yang mungkin telah dilakukan. Hal ini sejalan dengan ajaran agama yang melarang mencari-cari kesalahan orang lain dan menggunjingkan satu sama lain.

Bencana seharusnya mengajarkan kepada kita untuk menjadi pribadi mukmin yang lebih berkualitas lagi, dewasa dalam menghadapi perbedaan, dan tidak mencari kesalahan orang lain. Sebagai mukmin, kita harus memahami bahwa bencana merupakan cobaan yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan ketabahan.

Semoga para korban bencana diberi tempat yang layak di sisi-Nya, diampuni segala dosa-dosanya, dan diterima amalnya. Semoga keluarga korban diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 9

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?