Shalat tasbih adalah salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Shalat ini bisa dilakukan baik secara berjamaah maupun sendirian, baik pada siang hari maupun malam hari. Menurut Syekh Nawawi Banten, pengerjaan shalat tasbih hampir sama dengan shalat pada umumnya, namun dengan penambahan bacaan tasbih khusus.

Dalam pengerjaan shalat tasbih, setelah membaca doa iftitah, Al-Fatihah, dan surat pendek, kita diharuskan membaca “Subhanallāh wal hamdulillāh wa lā ilāha illallāh wallāhu akbar, wa lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīm” sebanyak lima belas kali. Bacaan tasbih ini dilakukan pada beberapa tahapan shalat seperti rukuk, i’tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, duduk istirahat, dan saat tasyahud. Total bacaan tasbih pada setiap rakaat mencapai tujuh puluh lima kali.

Pengerjaan shalat tasbih memang membutuhkan waktu lebih lama dibanding shalat lainnya. Namun, para ulama menganjurkan agar setiap orang minimal mengerjakan shalat tasbih sekali seumur hidup. Jika memungkinkan, melaksanakannya setiap hari atau setiap bulan akan memberikan manfaat yang lebih besar.

Syekh Nawawi Banten menekankan bahwa tidak melaksanakan shalat tasbih sama sekali menunjukkan sikap malas dalam beragama. Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, disarankan untuk minimal melaksanakan shalat tasbih sekali seumur hidup. Jika dapat melaksanakannya lebih sering, itu akan lebih baik dan sangat dianjurkan.