- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Keutamaan Puasa Tasu’a: Sunnah 9 Muharram yang Dianjurkan

Google Search Widget

Puasa tasu’a atau puasa pada tanggal 9 Muharram merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam karena mengandung keutamaan besar. Rasulullah SAW sendiri pernah menyatakan niatnya untuk menjalankan puasa tasu’a jika diberi umur hingga tahun berikutnya.

Dalam riwayat Muslim, Abdullah bin Abbas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kalau sekiranya aku hidup hingga tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada hari Sembilan (Muharram).” Selain itu, dalam riwayat Abu Bakar disebutkan bahwa beliau akan berpuasa pada hari kesepuluh Muharram.

Ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai penamaan ibadah ini dalam niat. Sebagian ulama berpendapat bahwa seseorang harus menyebutkan secara khusus ‘puasa sunnah Tasu’a’ saat berniat dalam hati, sementara yang lain menyatakan bahwa tidak wajib untuk menyebutkan nama ibadah tersebut secara spesifik.

Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami menjelaskan bahwa dalam puasa-puasa sunnah tertentu seperti puasa ‘Arafah, puasa Asyura, puasa tiga hari di bulan Hijriyah, dan puasa enam hari Syawal, sebaiknya menyebutkan nama ibadah saat berpuasa. Namun, jika seseorang berniat puasa lain pada hari-hari tersebut, ia tetap mendapatkan keutamaan seperti berpuasa sunnah tersebut.

Untuk memastikan niat yang kuat dan jelas, disarankan bagi seseorang untuk melafalkan niatnya. Sebagai contoh, lafal niat puasa Tasu’a dapat diucapkan sebagai berikut:

“Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta’âlâ.” Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah SWT.” Wallahu a’lam.

Puasa Tasu’a merupakan salah satu ibadah sunnah yang penuh keberkahan dan keutamaan. Semoga dengan menjalankannya, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan ketaqwaan.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

December 23

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?