Pada syariat Islam, terdapat berbagai ajaran yang menunjukkan bagaimana Allah memuliakan umat Nabi Muhammad dibandingkan dengan umat-umat sebelumnya. Dalam kitab “Syaraful Ummah Al-Muhammadiyyah”, disebutkan bahwa Allah memberikan berbagai kemuliaan kepada umat Nabi Muhammad yang tidak diberikan kepada umat Bani Israil.
Pertama, dalam hal mensucikan barang yang terkena najis, umat Nabi Muhammad cukup menggunakan air dan debu, sedangkan Bani Israil harus memotong bagian yang terkena najis. Selain itu, ketika seorang perempuan sedang haid, umat Nabi Muhammad masih diperbolehkan bergaul dan tinggal bersama, berbeda dengan aturan yang diterapkan pada Bani Israil.
Kedua, dalam hal hukuman pembunuhan, umat Nabi Muhammad diberikan keringanan dengan adanya diyat sebagai pengganti qishash jika keluarga korban memberi maaf. Hal ini menunjukkan rahmat Allah kepada umat Nabi Muhammad.
Selain itu, Allah memberikan jalan yang mudah bagi umat Nabi Muhammad untuk bertaubat atas dosa-dosa yang dilakukan, sementara Bani Israil harus melakukan tindakan ekstrem seperti membunuh diri mereka sendiri. Umat Nabi Muhammad juga tidak diungkapkan kesalahannya secara terbuka seperti yang dilakukan pada Bani Israil.
Dalam ibadah shalat, umat Nabi Muhammad diberikan kebebasan untuk melaksanakannya di mana saja selama tempat tersebut bersih dan suci. Berbeda dengan umat-umat sebelumnya yang harus melaksanakan shalat di tempat-tempat ibadah yang telah ditentukan.
Secara keseluruhan, syariat Islam membawa kemuliaan dan keringanan bagi umat Nabi Muhammad, menunjukkan kasih sayang Allah kepada umat akhir zaman ini. Dengan itu, selayaknya umat Islam bersyukur dan mengikuti ajaran Rasulullah dengan penuh ketakwaan.