- 
English
 - 
en
Indonesian
 - 
id

Mengungkap Makna Ahli Dzikir dalam Al-Qur’an

Google Search Widget

Dzikir, dalam konteks harfiahnya, adalah cara untuk mengingat Allah SWT dengan membaca berbagai bacaan dan kalimat yang baik. Proses dzikir bukanlah hal instan, melainkan memerlukan ilmu agar dapat terhubung dengan Sang Pencipta. Al-Qur’an menjelaskan secara detail tentang ahli dzikir, yang salah satunya disebutkan dalam QS Al-Anbiya’ ayat 7.

Menurut penjelasan dari Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, ahli dzikir adalah para wali dan ulama yang penuh dengan rasa takut kepada Allah. Mereka adalah orang-orang berilmu yang memiliki ketaatan kepada-Nya. Dengan demikian, seseorang yang taat dan takut kepada Allah juga termasuk dalam kategori ahli dzikir.

Ahli dzikir bukan sekadar orang pintar, melainkan orang yang ‘arif. Orang ‘arif dipercaya memiliki ibadah yang baik, dan hal ini disaksikan oleh Allah. Mereka menjadi sumber-sumber akidah bagi umat Islam, membantu dalam memahami agama dengan sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kebesaran Al-Qur’an pertama kali disaksikan oleh Nabi Muhammad, yang kemudian menjadi saksi bagi kebesaran sahabat dan ulama. Semua saling menyaksikan satu sama lain. Dengan demikian, kesaksian tersebut membentuk suatu hubungan yang kuat dalam memahami agama dan kebesaran-Nya.

Penting untuk memahami bahwa ahli dzikir adalah mereka yang memiliki ilmu dan ketaatan kepada Allah, bukan sekadar kecerdasan intelektual semata. Kesaksian dari Al-Qur’an dan Nabi Muhammad menjadi landasan bagi pemahaman agama yang benar. Semoga dengan pemahaman ini, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Google Search Widget
Copy Title and Content
Content has been copied.

March 10

Salam 👋

Apakah ada yang bisa kami bantu?