Ibadah haji telah menjadi kewajiban umat Islam yang mampu sekali seumur hidup. Hal ini tertuang dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 97 yang menerangkan tentang kewajiban manusia terhadap Allah untuk menunaikan haji jika mampu melaksanakannya.

Namun demikian, ibadah umrah juga memiliki kedudukan yang penting dalam syariat Islam. Ibadah umrah diwajibkan sekali seumur hidup seperti halnya ibadah haji. Ulama Mazhab Syafi’i berpegang pada hadits shahih riwayat Aisyah RA yang menjelaskan bahwa ibadah umrah juga merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sekali seumur hidup.

Kewajiban ibadah umrah ini biasanya dilakukan bersamaan dengan ibadah haji. Bagi mereka yang mampu namun belum pernah menunaikan haji dan umrah, diwajibkan untuk melaksanakannya. Hal ini sejalan dengan prinsip bahwa haji dan umrah bagi orang yang belum melaksanakannya sesuai ketentuan syariat adalah wajib dilakukan.

Dalam perspektif syariat Islam, ibadah haji dan umrah tidak dapat saling menggantikan satu sama lain. Keduanya memiliki kedudukan yang berbeda meskipun dalam beberapa aspek serupa. Keduanya tidak dapat disamakan dengan kasus mandi dan wudhu dalam konteks bersuci karena keduanya memiliki miqat yang berbeda baik dari segi waktu maupun tempat.

Maka, penting bagi umat Islam untuk memahami kewajiban ibadah umrah selain haji menurut syariah Islam. Keduanya memiliki kedudukan yang penting dalam memperkuat iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga dengan pemahaman ini, umat Islam semakin giat dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah sebagai bentuk ketaatan dan pengabdian kepada-Nya.