Dalam agama Islam, mendengarkan khutbah Jumat merupakan sebuah anjuran yang penting. Ketika kita berada di masjid dan khatib sedang memberikan khutbah, kita disarankan untuk diam dan fokus mendengarkan apa yang disampaikan. Meskipun terkadang suara khatib tidak begitu jelas atau materi yang disampaikan kurang dipahami, tetap disunahkan untuk tetap mendengarkan.
Dalam Fathul Mu’in, Zainuddin Al-Malibari menjelaskan bahwa diam saat khatib khutbah adalah sesuatu yang disunahkan, bahkan jika suara khatib tidak terdengar dengan jelas. Hal ini mengacu pada hadits yang menyatakan bahwa orang yang berbicara saat khutbah Jumat bisa kehilangan pahala shalat Jumatnya.
Meskipun diam sangat dianjurkan saat khutbah, para ulama tetap menganjurkan untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad ketika namanya disebut oleh khatib. Shalawat boleh dilakukan dengan suara pelan dan tidak terlalu keras, agar tidak mengganggu konsentrasi orang lain.
Selain itu, disunahkan juga untuk menjawab orang yang bersin dan mengeraskan suara saat bershalawat kepada Nabi Muhammad ketika khatib menyebut nama dan sifat beliau. Namun, perlu diingat agar dalam bershalawat tidak berlebihan dan tetap menjaga kesopanan.
Shalawat kepada Nabi Muhammad sangatlah dianjurkan, terutama saat namanya disebut. Karena dalam hadits disebutkan bahwa orang yang enggan bershalawat ketika nama Nabi disebut di dekatnya termasuk orang yang pelit.
Jadi, ketika kita mendengarkan khutbah Jumat dan khatib menyebut nama Nabi Muhammad, mari bershalawat dengan penuh kekhusyukan dan tidak berlebihan. Semoga kita senantiasa mendapatkan keberkahan dalam setiap amalan kita.