Pintu menuju kelapangan hidup yang tidak terjebak dalam kesempitan dapat ditemukan melalui kegiatan membaca Al-Qur’an. Sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah, hati manusia bisa terkorosi seperti besi yang terkena air. Namun, kematian dan membaca Al-Qur’an adalah obat untuk membersihkan karat tersebut.
Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, orang yang rajin membaca Al-Qur’an memiliki beragam keistimewaan. Mereka diakui sebagai keluarga Allah dan orang yang terpilih. Selain itu, mereka ditempatkan bersama malaikat-malaikat pencatat yang selalu berbuat kebaikan.
Al-Qur’an dianggap sebagai hidangan dari Allah yang memberikan jaminan keamanan bagi siapa pun yang membacanya. Rumah yang dibuat untuk membaca Al-Qur’an akan dihadiri oleh malaikat, dan penghuninya akan merasakan keberkahan dan kedamaian di rumah tersebut.
Membaca Al-Qur’an juga membawa beragam kebaikan lainnya. Hal ini dapat membuat seseorang menjadi baik, menjadi obat hati, serta memberikan manfaat bagi dirinya sendiri dan kedua orang tuanya. Selain itu, pembaca Al-Qur’an tidak akan merasa takut saat menghadapi hari kiamat dan akan mendapatkan syafa’at serta peningkatan derajat pada hari kiamat.
Dengan membaca Al-Qur’an, aroma wangi akan terpancar dan kebaikan akan terus mengalir kepada pendengar. Membaca Al-Qur’an tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga menyebar kebaikan di sekitarnya tanpa batas.