Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam interaksi tersebut, sering kali terjadi perlakuan zalim yang dapat mengancam jiwa, harta, atau kehormatan seseorang. Bagi yang mengalami perlakuan zalim, merasa tak berdaya, namun seharusnya keimanan yang kuat dapat memberikan kekuatan untuk tetap tegar menantikan keadilan yang dijanjikan oleh Allah.
Allah dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 42 menegaskan bahwa Dia tidak akan melupakan perbuatan zalim yang dilakukan oleh orang-orang zalim. Balasan bagi perbuatan zalim akan diberikan di hari kiamat, di mana setiap mata akan menyaksikan keadilan yang Allah tetapkan. Syekh Nawawi Banten menjelaskan bahwa Allah pasti akan membalas setiap perbuatan zalim, sebab tidak mungkin bagi Allah untuk lupa, lemah, atau ridlo terhadap perbuatan zalim.
Imam Al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi menekankan bahwa ayat tersebut memberikan harapan bagi yang dizalimi dan ancaman bagi pelaku zalim. Bagi yang dizalimi, tidak perlu khawatir karena Allah akan memberikan pahala dan membalas setimpal di akhirat. Sementara itu, pelaku zalim harus segera bertaubat dan meminta maaf kepada yang dizaliminya.
Di era digital saat ini, ayat ini juga menjadi peringatan bagi kita dalam berinteraksi online. Penggunaan media sosial dengan bijak adalah cara untuk menghindari perilaku zalim yang dapat menimbulkan balasan sesuai dengan ayat tersebut. Mari berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya dan menjauhi segala bentuk kebohongan serta kebencian yang dapat merugikan orang lain. Wallahu a’lam.