Mengikuti tuntunan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan prinsip utama dalam Islam. Ketaatan kepada Nabi adalah ketaatan kepada Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Barangsiapa mentaati Rasul, berarti ia telah mentaati Allah.”
Konsep “mengikuti” atau “ittibâ‘” dalam Islam memiliki makna menyusul, mencari-cari, mengikuti di belakang, mengulangi, meneladani, dan meniru. Mengikuti Al-Qur’an berarti mengamalkan ajaran yang terkandung di dalamnya, sedangkan mengikuti Rasulullah berarti mengikuti jejak dan teladan beliau.
Dalam mengikuti Nabi, umat Islam terbagi menjadi beberapa kelompok. Ada yang mengikuti secara tekstual setiap perbuatan Nabi, bahkan hal-hal kecil sekalipun. Namun, ada juga yang hanya mengikuti sebagian perbuatan beliau sesuai dengan kepentingan dan hawa nafsu mereka. Kelompok ketiga adalah kelompok moderat yang memahami perbuatan Nabi dengan konteks dan mengaitkannya dengan pemahaman para sahabat.
Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait sejauh mana kita harus mengikuti perbuatan Nabi. Misalnya, apakah memanjangkan jenggot merupakan sunnah yang harus diikuti atau hanya tradisi belaka. Hal-hal seperti ini menjadi perdebatan di kalangan ulama.
Mengikuti sunnah Nabi merupakan salah satu cara untuk menjaga keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan mengikuti ajaran yang beliau ajarkan, umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan petunjuk yang benar dalam menjalani kehidupan.
Tentu saja, dalam mengikuti sunnah Nabi, penting untuk memahami konteks dan hikmah di balik setiap perbuatan beliau. Hal ini akan membantu umat Islam untuk menjalankan ajaran Islam dengan benar dan sesuai dengan tuntunan yang benar.