Cinta tanah air adalah nilai yang sangat dihargai dalam budaya dan agama. Dalam ajaran Islam, cinta terhadap tanah air diperkuat oleh dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Para ulama terkemuka seperti Al-Hafizh Ibn Hajar al-Asqalany, Imam Jalaluddin al-Suyuthi, Abdurrahim al-Iraqi, dan Syekh Ismail Haqqi al-Hanafi telah menegaskan pentingnya cinta tanah air dalam ajaran Islam.
Dari Al-Qur’an, terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang keutamaan cinta tanah air. Misalnya, surat Al-Qashash ayat 85 yang mengisyaratkan bahwa mencintai tanah air merupakan bagian dari iman. Begitu pula dengan ayat-ayat lain seperti An-Nisa’ ayat 66 dan At-Taubah ayat 122 yang juga menegaskan pentingnya rasa cinta terhadap tanah air.
Dalam Hadits, terdapat riwayat yang menunjukkan betapa Rasulullah SAW sendiri menghargai tanah airnya. Ketika kembali dari perjalanan, beliau mempercepat langkah atau gerakan hewan tunggangannya karena rindu pada kota Madinah. Hal ini menunjukkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari keyakinan dan kesucian.
Dengan adanya dalil-dalil tersebut, dapat dipahami bahwa cinta tanah air bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Islam. Sebaliknya, Islam mengajarkan umatnya untuk mencintai tanah airnya agar dapat berperan aktif dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan memahami dan mengamalkan nilai cinta tanah air yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits, diharapkan umat Islam dapat menjadi individu yang berkontribusi positif dalam masyarakat serta menjaga keutuhan negara dan bangsa dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
