Takziah atau melayat adalah kunjungan kepada orang yang sedang berduka atas kematian keluarga atau kerabat dekat. Bertakziah dianggap sebagai tindakan yang dianjurkan dalam Islam untuk memberikan dukungan kepada yang sedang berduka agar dapat menerima musibah dengan kesabaran dan ketabahan.
Imam Al-Ghazali dalam karyanya “Al-Adab fid Din” menjelaskan empat adab orang yang bertakziah:
- Menghindari Hal-Hal Tidak Pantas atau Tabu: Saat bertakziah, penting untuk tidak berpakaian atau berdandan secara glamor seperti saat menghadiri pesta. Suasana takziah adalah suasana berkabung yang membutuhkan kesopanan.
- Menampakkan Rasa Duka: Tunjukkan rasa duka dengan tulus dan ikut merasakan kesedihan yang dirasakan oleh keluarga yang ditinggalkan.
- Tidak Banyak Berbicara: Orang yang sedang berduka cenderung ingin diam. Jika ingin berbicara, lakukan dengan bijaksana dan tidak berlebihan agar tidak mengganggu suasana.
- Tidak Mengumbar Senyum: Senyuman bisa dianggap tidak sopan dalam konteks takziah karena bisa menimbulkan kesan kurang menghargai perasaan yang sedang berduka.
Adab-adab ini seharusnya menjadi pedoman bagi umat Islam dalam memberikan dukungan kepada orang yang sedang berduka, baik itu keluarga, tetangga, atau teman. Takziah adalah bentuk ikut berduka, sehingga penting untuk selalu menghormati suasana duka yang ada.
Selain itu, dalam tradisi masyarakat Jawa, sebaiknya anak-anak kecil tidak diajak saat bertakziah kecuali dalam keadaan yang sangat penting. Hal ini dilakukan agar suasana takziah tetap sakral dan tidak terganggu oleh tingkah laku anak-anak yang belum bisa mengontrol emosinya.