Pada tulisan ini, kita akan membahas mengenai hubungan antara bank dan nasabah sebagai pemilik kekayaan dalam konteks kerugian usaha pada produk investasi syariah, seperti deposito dan reksadana. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001, reksadana digunakan oleh bank untuk mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal (nasabah) dan diinvestasikan kembali dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
Kedua produk perbankan, deposito dan reksadana, merupakan sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal. Saat seorang nasabah memutuskan untuk berinvestasi dalam produk perbankan, diharapkan bahwa ia telah memahami risiko yang terkait. Dalam hal deposito, nasabah menyerahkan dana kepada bank untuk disalurkan sesuai dengan kebijakan bank. Sedangkan pada reksadana, nasabah turut menanggung risiko kerugian jika investasi yang dipilih mengalami kerugian.
Syarat yang ditetapkan oleh nasabah mengenai investasi dapat mempengaruhi konsekuensi hukum atas kerugian yang terjadi. Nasabah deposito tidak turut menanggung risiko karena bank yang menyalurkan dananya tanpa syarat dari nasabah. Namun, nasabah reksadana harus siap menanggung kerugian jika investasi yang dipilih mengalami kerugian sesuai dengan syarat yang disepakati.
Konsekuensi ekonomi dari risiko adalah besarnya penghasilan yang dapat diperoleh. Risiko yang tinggi membawa potensi keuntungan yang besar. Prinsip dasar muamalah menekankan pentingnya keadilan dalam transaksi serta menjaga kemaslahatan kedua belah pihak.
Dalam produk reksadana, nisbah pembagian keuntungan cenderung lebih tinggi dibandingkan deposito. Hal ini disebabkan oleh risiko yang lebih besar yang harus ditanggung oleh nasabah pada produk reksadana. Keadilan dalam prinsip muamalah juga menuntut adanya keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan dalam setiap transaksi.
Penting bagi nasabah untuk memahami risiko yang terkait dengan produk investasi sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Dengan pemahaman yang baik, nasabah dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan dapat mengelola risiko dengan lebih baik.